Kongres-I Mahasiswa STIT Miftahul Midad Lahirkan Produk Hukum dan Program Organisasi Intra Kampus

STITMMI Lumajang- Sabtu (16/9) Kongres-I Mahasiswa STIT Miftahul Midad Lumajang digelar di Aula Tahfidz Kampus. Diikuti oleh 23 peserta dari beberapa unsur diantaranya pengurus BEM, UKM, HIMMA Prodi, dan perwakilan masing-masing kelas. Acara dimulai pada jam 12.30 WIB dan berakhir pada jam 17.00 WIB.

Kongres kali ini merupakan yang pertama kali dilaksanakan. Fokus pembahasan dalam kongres tersebut meliputi produk hukum dan program organisasi. Diantaranya sidang pleno AD/ART, GBHO (Garis besar haluan organisasi), GBHK (Garis Besar Haluan Kerja), PPUM (Pedoman Pemiluhan Umum Mahasiswa), dan Rekomendasi.

Fahrur Rozi ketua pelaksana menyampaikan bahwa kongres ini digelar setiap tahun sekali. Dengan tujuan untuk membahas beberapa produk hukum organisasi dan program kerja organisasi. Selain itu momen kali ini juga menyiapkan persiapan pelaksanaan reformasi kepengurusan baik dari DPM (Dewan Perwakilan Mahasiswa), BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) juga unit-unit di dalamnya.

“Kongres ini menjadi agenda tahunan organisasi untuk membahas produk hukum dan program organisasi. Selain itu kegiatan ini menjadi momen untuk reformasi kepengurusan DPM, BEM, UKM, dan HIMMA Prodi. Sidang juga membahas sistem dan menentukan panitia pemilu raya. Karena dalam waktu dekat akan diadakan pemilihan BEM dan DPM”. Tutur pria yang akrab dipanggil alung ini.

Iza Malika sekretaris PIC juga memberikan keterangan bahwa pelaksanaan kongres berjalan dengan sukses dan lancar. Agenda sidang-sidang bisa kita laksanakan sesuai target. Namun ada perubahan sistem persidangan  dari yang semula dibahas melalui pleno diubah ke komisi. Hal ini diakibatkan oleh situasi sidang yang alot dalam mengambil keputusan.

“Alhamdulillah kongres bisa terlaksana dengan lancar sesuai dengan target. Namun ada sedikit perubahan dari yang awalnya semua pembahasan dilakukan dengan pleno, akhirnya di ubah ke komisi. Dinamika yang terjadi pada 3 persidangan cukup panas dan alot dalam pengambilan keputusan. Sehingga dengan berbagai pertimbangan kita ubah ke sidang komisi.” Terang mahasiswi smt 3 ini.